Langsung ke konten utama

Unggulan

WISATA TANGKAHAN LANGKAT

  WISATA TANGKAHAN sesi foto dengan gajah, tidak gratis ya Jarak Medan ke Tangkahan di Langkat sejauh dua jam tiga puluh menit. Dari Medan ke Tangkahan jalan yang ditempuh cukup baik namum beberapa tempat  atau semakin dekat lokasi jalannya kurang baik karena mobil berjalan lambat. Kebun sawit jadi penanda kita kita akan masuk ke dalam lokasi dan pada hari libur ada antrian untuk membayar biaya masuk area saya lupa biayanya tapi sangat murah namun ini bukan biaya semuanya. Ada beberapa tempat yang bisa dikunjungi di lokasi ini yaitu a. Wisata Sungai Batang Serangan setelah  memarkirkan mobil (ada biaya parkir) kami makan siang lebih dahulu. Banyak warung makan di lokasi ini. Setelah kami turun ke sungai. Karena kami datang saat liburan maka sungai dipenuhi dengan orang. Jika ingin menikmati sungai dengan lebih lama dapat menyewa lapak yang saat liburan harganya naik. Dalam foto dibawah ada beberapa tenda birru itu adalah lapak. di lapak sudah disediakan tikar untuk duduk dan manruh bar

Perjalanan Medan - Sabang (1)




Medan - Aceh
Kami mengunjungi Sabang bersama keluarga di sela waktu libur anak - anak. Tujuannya untuk memberikan sudut pandang lain bagi anak - anak yang selama ini di depan layar komputer atau Hand Phone untuk mengikuti pembelajaran sekolah secara daring (dalam jaringan) dari rumah di masa pandemi Covid 19.

Perjalanan dari Medan akan di tempuh selama 12 jam dengan kendaraan pribadi. Perjalanan kami lakukan pagi hari dengan  lancar khususnya ketika memasuki wilayah Aceh karena semua jalan mulus serta lebar. Kami beristirahat untuk makan siang menikmati bekal dari rumah yang dinikmati sambil menikmati persawahan. Selain jalan yang lebar dan mulus, sepanjang jalan nampak mesjid - mesjid yang besar dan megah di hampir setiap tempat yang kami lewati. Tiba di Banda Aceh khususnya di pelabuhan penyeberangan Ulee Lueh  saat tengah malam. Karena lokasi penyeberangan buka maka kami parkir di pelabuhan serta menikmati istirahat malam di mobil. Kami memilih tidur di mobil dalam lingkungan pelabuhan karena yang pertama jika harus menginap di penginapan terdekat kami akan tertidur pulas dan bakal malas bangun pagi untuk naik kapal lambat. Yang kedua karena dapat informasi bahwa mobil bisa dititipkan di pelabuhan. Kapal lambat adalah sejenis kapal ferry yang mengangkut mobil dan motor. Karena di pelabuhan sambil tidur kami ditemani suara ombak. Selain kapal lambat ada juga kapal yang lebih cepat dengan waktu tempuh satu jam tetapi t hanya memuat orang dan tidak bisa memuat kendaraan. Kami lebih memlihi kapal lambat karena sudah pernah naik kapal cepat.

Pagi hari di pelabuhan, kami membeli sarapan di warung yang sudah buka. Saat itu jelang pagi beberapa warung sudah buka dan beberapa mobil masuk dibagian antrian menuju ke kapal. Saya mencari lokasi penitipan pelabuhan. Lokasi penitipan di pelabuhan ada di sisi kanan dari pintu masuk dan terlihat seperti gudang. sampai jelang berangkat saya tidak menemukan petugas yang menjaga. Saya akhirnya tidak berminat lagi untuk memasukkan di gudang dan memilih menitip di halaman parkir dengan menerima resiko kena panas dan hujan. Saya lihat beberapa mobil terparkir juga di halaman parkir.

Kapal Lambat

Untuk naik kapal kami harus beli tiket lebih dahulu, saya lupa harganya tetapi sekitar Rp. 28.000  perorang. Naik kapal setelah dipersilahkan dimana penumpang naik lebih dahulu baru kendaraan. Untuk naik kapal dilakukan pengecekan tiket dan pengecekan suhu. Kami naik ke lantai 2 khusus untuk penumpang. Diperairan tidak jauh dari pelabuhan kita bisa melihat fenomena Heloklin. Fenomena Heloklin terlihat dari air laut dan air asin yang tidak menyatu namun seperti ada yang memisahkan dengan batas yang tegas.  Selain fenomena ini kita juga bisa melihat bukit - bukit di sekeliling Aceh dan Pulau Sabang. Saya dan anak ke dek bagian atas untuk melihat pemandangan di sepanjang perjalanan. 
Saat itu penumpang lumayan padatdi dek bagian atas. Di tengah pandemi covid 19 keramaian seperti ini agak membuat saya ragu apakah akan aman di kapal ini dan juga beberapa orang bebas tidak menggunakan masker. Karena itu kami tidak lama berada di dek atas dan kembali ke dek penumpang di dek 2.  Sesampai di Sabang kami berjumpa dengan rekan pemuda yang sudah kami kontak lebih dahulu untuk menyediakan mobil yang akan kami sewa selama berada di Pulau Sabang. Di kapal ini kami berjumpa dr. Tobing, rekan kami di Medan, beliau bersama isteri dan anak - anak menikmati liburan dengan tujuan yang sama yaitu Pulau Sabang.

Iboih


Kami langsung menuju Iboih untuk beristirahat dan mencoba survei informasi  untuk kegiatan esok. Kami menginap di penginapan Eric's Green House. Penginapan ini terletak tepat dipinggir pantai. Kamar yang cukup luas dan pemandangan matahari terbit bisa dinikmati dari dalam kamar. Kita juga dapat melihat beberapa jenis ikan di bagian bawah penginapan. Ikan dengan bebas ada di sekitar penginapan karena di bagian pantai ada larangan tidak boleh memancing. Pengelola menawarkan beberapa paket tour yang bekerja sama dengan pengelola penyewaan peralatan untuk snorkeling, kamera bawah laut serta guide yang akan memandu. Harga sewa semuanya tidak murah total sekitar Rp. 600.000, - Saya mengambil 2 paket secara terpisah yaitu paket snorkeling di Pulau Rubiah dan Wisata Air untuk melihat Pulau Rubiah serta pantai Iboih menggunakan boat. Untuk urusan pengambilan foto atau video saat snorkeling sebaiknya menggunakan paket ini selain perangkat yang digunakan akan ada jaminannya sekaligus ada yang membantu menunjukkan spot serta mengetahui kedalaman yang bisa kita jangkau. Kesulitan di penginapan ini dan mungkin juga di  penginapan sekitarnya  adalah tidak ada sarapan pagi dan jika ingin makan maka kita harus mencari di warung atau rumah makan terdekat. Walaupun lokasi penginapan di pinggir laut namun belum tentu kita mendapatkan ikan laut di menu makanan. Mungkin seluruh hasil ikan laut di jual ke luar pulau Sabang.

Pulau Rubiah



Dari dermaga di depan penginapan di Iboih kami naik boat  menuju ke Pulau Rubiah yang tidak jauh dari pantai Iboih bersama guide. Di pulau ini ada beberapa warung yang selain menyediakan makanan ringan dan minuman juga menyewakan beberapa peralatan seperti pelampung, kaca mata dan lain - lain. Kami menitipkan barang yang kami bawa seperti sendal, dompet dan tas di salah satu warung yang nampaknya dikelola oleh tempat kami menyewa peralatan di Iboih. Di pulau ini ada kuburan yang seorang perempuan yang bernama Rubiah. Jadi nama pulau ini berasal dari nama perempuan ini. Kuburan ini satu - satunya kuburan yang ada. Ada beberapa versi kisah tentang nama Rubiah. Rubiah dengan nama lengkap Ummi Siti Rubiah adalah seorang aulia atau pemuka agama Islam di pulau Sabang. Ia adalah isteri dari Tengku Ibrahim salah seorang guru ngaji. Karena salah paham antar keduanya akhirnya Tengku Ibrahim  memilih tinggal di Iboih dan Rubiah tinggal di pulau yang diberi nama Pulau Rubiah sambil terus mengajar ngaji.

Selain kuburan Siti Rubiah , di pulau ini juga ditemukan sisa tempat karantina calon haji pada jaman dulu ketika masih menggunakan jalur laut untuk berangkat ke tanah suci Mekah. Menurut sumber lain karantina haji era Belanda atau kolonial hanya ada dua yaitu di Pulau Rubiah untuk menangani pulau Sumatera yang dibangun tahun 1920an dan Pulau Onrust di Jakarta yang dijadikan karantina haji pada tahun 1911 dan dihentikan tahun 1944 oleh Belanda. Jadi pulau ini juga punya nilai historis selain eksotis.

Sekain kisah unik dari Pulau Rubiah kita bisa menikmati keunikan snorkeling di kedalaman lautnya. Kami lebih dahulu diberikan arahan singkat penggunaan peralatan snorkeling oleh pemandu setelah dirasa cukup kami dibawa ke spot yang lebih dangkal. Karangnya lumayan tajam karena itu sangat disarankan memakai sepatu katak. Kemudian jika kita sudah bisa beradaptasi dan lebih berani akan dibawa ke spot yang lebih dalam. Saya sendiri mencoba ke spot yang dalamnya 5 meter. Harus ikuti arahan dari pemandu agar bisa sampai ke dalam kemudian ada spot dimana dibagian dasarnya diletakkan sepeda motor. tekanan air membuat telinga jadi berdengung menurut pemandu akan hilang kalau sudah terbiasa. Setelah puas snorkeling rasa lapar yang datang sambil menunggu kapal motor penjemput kami menikmati pisang goreng dan teh panas. tandas semua karena lapar.

Wisata Laut Rubiah


Kami snorkeling di pulau Rubiah dengan variasi kedalaman. Isteri saya karena baru mendapatkan perawatan telinga oleh dokter memutuskan untuk lebih banyak di permukaan. Sementara anak - anak mencoba sedikit lebih dalam 2 - 3 meter dan saya mencoba leboh dalam di kedalaman 5 - 6 meter. untuk spot dan kedalaman kita bisa meminta pertimbangan kepada guide. Karena baru pertama kali saya turun di kedalaman  5 - 6 meter maka dampaknya telinga saya terasa sakit, menurut guide kalau terbiasa rasa sakit akan hilang sendiri. Di kedalam ini ada beberapa rangka kendaraan serta sarana lainnya untuk swafoto maupun pengambilan video. Karena cuaca cerah maka pengambilan foto dan video sangat cerah dengan pemandangan bawah lautnya. Setelah selesai snorkeling kami beristirahat di salah satu warung untuk menikmati teh panas dan pisang goreng, lumayan lapar setelah beberapa jam bermain di kedalaman laut pulau Rubiah. Kami kembali ke penginapan setelah di antar oleh boat menuju Iboih. 

Setelah beristirahat malam hari paginya kami sarapan dan check out sambil meminta petunjuk tentang penyewaan kapal motor untuk melihat wisata laut di sekitar Iboih dan Rubiah dengan biaya saat itu sekitar Rp. 300.000. Sebenarnya ada juga wisata lumba - lumba dan penyelaman namun kami belum berminat apalagi belum tentu kami akan bertemu dengan lumba - lumba. Wisata laut sendiri adalah wisata yang memperlihatkan sisi lain pemandangan di bawah air laut yaitu melihat jenis karang dan ikan yang beragam warna. Kisah yang kuat dalam penuturan yang membawa kami (pemandu merangkap awak kapal) adalah bagian karang yang hancur dampak tsunami pada bulan Desember 2004. Dapat kami lihat dengan jelas kehancurannya dan belum pulih khususnya yang mengarah ke Iboih sementara di dekat pulau Rubiah karangnya masih dalam kondisi baik.

Berlanjut..............


Komentar

Postingan Populer