Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Bawomataluo, tidak sekedar Hombo Batu
Selepas perjalanan melihat Situs Megalitikum di Kecamatan Gomo, kami melanjutkan perjalanan menuju Bawomataluo di Teluk Dalam. Bawomataluo dikenal dengan budaya Lompat Batunya yang mendunia. Bawomataluo yang berarti bukit matahari berada di ketinggian yang merupakan ciri khas pemukiman tua di Pulau Nias seperti yang dilihat di situs Gomo. Tidak seperti menuju situs Gomo, menuju lokasi lompat batu tidak sulit karena di arahkan oleh marka atau penunjuk jalan serta ada gapura ucapan selamat datang sebagai penanda sudah memasuki wilayah tersebut. Jalan menuju lokasi semakin menyempit saat 50 meter dari tangga menuju lokasi karena itu harus antri dan saling membantu agar bisa melewati jalan yang sempit itu.
Jika saya sebelumnya hanya mengenal tradisi Lompat Batu atau Hombo Batu namun setelah melihat tempat ini pasti lebih dari itu keunikan tempat ini. Bawomataluo adalah kampung yang masih mempertahankan penataan serta bentuk rumah jaman dahulu atau omo hada. Tempatnya yang terletak di ketinggian serta rumah alami di lengkapi ukiran - ukiran masa lampau yang masih dipertahankan membuat tempat ini sangat eksotis.
Rumah raja ini yang sudah berusia ratusan tahun, terbagi dari beberapa bagian. Ruangan raja dimana ada bagian yang lapang beralas papan, kursi raja di sebelah kiri dan kursi isteri raja di sebelah kanan. Sangat kurang sinar yang masuk sehingga ruangan nampak gelap. Ada beberapa ornamen di dinding yang terbuat dari kayu yang tebal, rahang binatang berjejer dibagian atas serta gendang besar dan panjang tergantung di sisi kanan. Menarik untuk melihat ukiran - ukiran yang menonjol keluar seperti relief yang sangat halus yang tertempel di dinding papan tersebut.
Dibagian belakang ada tempat masak dengan kayu bakar serta ruang penyewaan baju adat, karena dibayarkan maka saya tidak tahu berapa harga sewa perkostum. Disediakan costum daerah bagi laki - laki dan perempuan dewasa serta anak - anak. Keluarga raja tinggal dibagian ini. Di bagian ini ada balai - balai dari papan yang cukup lebar demikian juga di ruangan sebelahnya yang lebih kecil.
Dengan pakaian atau costum daerah tersebut kami berselfie atau berwefie ala - ala suku nias, mirip sedikitlah kalau dengan pakaian daerah seperti ini. Setelah itu kami menyaksikan atraksi lompat batu yang hanya diberikan bagi setiap rombongan satu kali. Batu terdiri atas dua bagian yaitu bagian belakang yang kecil dan pendek setinggi mata kaki sebagai tempat pijakan dan batu yang besar dan tinggi yang akan dilompati. Pelompatnya pastinya berbadan langsing dan pasti terlatih. Sayangnya lompatan seperti itu tidak bisa diulang atau mungkin bisa jika diminta.
Setelah itu kami berjalan pulang ke arah gapura dengan tangga tadi saat kami masuk, semua berjalan pelan mungkin masih ingin menikmati. Saya singgah sebentar menikmati matahari terbenam sambil bersyukur akhirnya bisa ke tempat ini. Saya pastikan tempat ini .......lebih dari sekedar lompat batu.
Ya'ahowu..................
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar